Giroskop adalah roda berat yang berputar pada jari-jarinya. Sebuah giroskop mekanis terdiri dari sebuah roda yang diletakkan pada sebuah bingkai. Roda ini berada di sebuah batang besi yang disebut dengan poros roda. Ketika giroskop digerakkan, maka ia akan bergerak mengitari poros tersebut. Poros tersebut terhubung dengan lingkaran-lingkaran yang disebut gimbal. Gimbal tersebut juga terhubung dengan gimbal lainnya pada dasar lempengan. Jadi saat piringan itu berputar, unit giroskop itu akan tetap menjaga posisinya saat pertama kali dia diputar.
Giroskop paling awal diketahui dibuat oleh seseorang berkebangsaan Jerman bernama Johann bohnenberger pada 1817. Prinsip kerja ini kemudian tersebar hingga ke seluruh penjuru dunia dan akhirnya menyita perhatian Léon Foucault. Pada 1852, Foucault menggunakan alat tersebut dalam eksperimen yang melibatkan perputaran bumi. Dialah yang kemudian memberikan nama modern pada mesin tersebut, yaitu giroskop. Nama ini diambil dari bahasa Yunani, yaitu "skopeein" yang artinya melihat dan "gyros" yang berarti lingkaran atau putaran. Pada tahun 1860, sebuah giroskop dengan mesin elektrik berhasil diciptakan dan disebut sebagai girokompas. Girokompas untuk kelautan dipatenkan pada 1904 oleh Hermann Anschütz-Kaempfe dari Jerman.
Sebuah perusahaan Amerika bernama Sperry kemudian mengembangkan alat ini dengan designnya sendiri. Giroskop keluaran Sperry ini pun dikembangkan sebagai penyeimbang (stabilizers) pesawat udara dan kapal laut. Selama Perang Dunia II, giroskop menjadi komponen utama untuk pesawat udara. Negara-negara di dunia kemudian menyadari betapa pentingnya temuan ini untuk kemiliteran. Mereka dengan segera memproduksi giroskop mereka sendiri. Pada 1917, sebuah perusahaan bernama Chandler menciptakan mainan giroskop dengan tali dan alasnya. Mainan itu terus diproduksi hingga hari ini.
Giroskop yang berputar akan berusaha untuk tetap mengarah pada arah yang ditentukan sehingga perputaran tetap simbang. Inilah yang disebut dengan gaya giroskopik. Hal ini bisa dilihat pada cara kerja ban sepeda motor. Ban dapat terus seimbang karena dipengaruhi oleh gaya giroskopik.
Untuk mengetahui apa yang dimaksud efek giroskop itu, cobalah ikuti beberapa percobaan sederhana berikut ini.
- Siapkan dua buah kotak dan dua buah gasing (dengan jenis dan berat yang sama).
- Letakkan masing-masing kotak tersebut.
- Putar salah satu gasing di dalam kotak.
- angkatlah kedua kotak tersebut dengan hati-hati dan miringkan sedikit kotak yang berisi gasing yang berputar.
Kedua kotak tersebut ternyata akan terasa beda beratnya! Kotak yang berisi gasing yang sedang berputar, akan terasa lebih berat. Inilah yang disebut efek giroskop. Sebenarnya berat kedua kotak berisi gasing itu tidak berubah. Namun, ketika kotak berisi gasing yang sedang berputar itu dimiringkan, akan terasa sebuah tolakan. Tolakan ini sebagai efek dari sumbu yang berusaha memepertahankan arah rotasinya. Tolakan itu meciptakan sebuah ilusi yang membuat kita merasa kotak berisi gasing berputar itu jadi lebih berat. sama seperti giroskop yang seolah melawan jika dimiringkan. Jika kedua gasing sama-sama diam, maka bobot kedua kotak akan terasa sama saja.
Giroskop akan berubah arah jika diputar dengan cukup keras. Perhatikan jika mainan giroskop dipasang berputar pada sudut di atas menara yang kecil. Secara bertahap, gaya beratnya akan mengubah arah putarannya. Hasilnya adalah giroskop itu secara perlahan akan mengitari menara. Hal ini dinamakan presesi. Kita bisa melihat gasing berpresesi pada waktu ia melambat.
0 komentar:
Posting Komentar